TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO
Badan Narkotika Nasional Provinsi BNNP DIY memusnahkan barang bukti sabu seberat 1,6 kilogram. Dengan cara disiram air panas di halaman gedung pemberantasan BNNP DIY.
Pemusnahan barang bukti narkoba ini merupakan bagian dari komitmen bnnp diy dalam memberantas peredaran gelap narkotika wilayah DIY dengan menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dan masyarakat.
Kepala BNNP DIY Brigjen Pol. Andi Fairan mengatakan, pemusnahan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 1 koma 6 kilogram ini merupakan bagian dari komitmen bnnp diy dalam memberantas peredaran gelap narkotika di DIY. Untuk itu andi fairan juga menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dan peran masyarakat dalam memberikan informasi berupa dukungan kepada BNNP DIY dan aparat penegak hukum lainnya sehingga dapat mengungkap kasus peredaran narkotika di yogyakarta. Sabu seberat 1,6 kilogram merupakan hasil pengungkapan tentang adanya jaringan peredaran sabu antar pulau dari tanjung pinang, medan, yang akan diedarkan di wilayah jogja dan solo. Berawal dari pemeriksaan sebuah tempat hiburan malam di kawasan jalan magelang. Hingga akhirnya mengarah ke sebuah penginapan di wilayah jogokariyan, mantrijeron kota jogja. Dalam aksinya, tersangka menggunakan metode lama, berupa sabu yang dibungkus dalam plastik teh tiongkok yang ditemukan tersimpan dalam celana di koper milik MP dan akan dijual secara eceran. Upaya peredaran paket sabu sebanyak 1,6 kilogram bernilai 2,24 miliar rupiah ini untungnya berhasil di gagalkan dan bisa menyelamatkan 6.400 jiwa. Turut diamankan 2 orang tersangka berinisial A dan B beserta banrang bukti lainnya. Pengungakan kasus ini merupakan salah satu prestasi BNNP DIY dengan barang bukti yang cukup besar 1,6 kilogram, sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat yogyakarta untuk memperkuat ketahanan diri akan bahaya narkoba. Pengungkapan ini menguatkan indikasi bahwa yogyakarta memiliki potensi kerawanan narkoba yang tinggi.
Bnnp diy juga menggalakkan razia narkoba di beberapa tempat hiburan malam di bulan agustus ini. Hal ini untuk memanfaatkan momen kemerdekaan sebagai upaya memerdekakan yogyakarta dari peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.