TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Puluhan hektar lahan pertanian padi di wilayah Kabupaten Kulonprogo mengalami puso, atau gagal panen.
Tidak adanya hujan, serta matinya saluran irigasi sejak beberapa bulan terakhir, membuat para petani memilih membiarkan lahan pertaniannya tidak ditanam atau menganggur.
Seperti inilah kondisi lahan pertanian di wilayah Kapanewon Panjatan hingga Galur, Kulonprogo, di puncak musim kemarau saat ini. Puluhan hektar lahan pertanian yang biasa ditanam padi maupun palawija ini, nampak mengalami puso atau menganggur. Para petani memilih tidak menanam komoditas apapun, setelah mengetahui kondisi lahan pertanian mereka yang mengering akibat tidak adanya sumber pengairan untuk tanaman mereka. Baik itu dari hujan, air tanah, maupun saluran irigasi yang berhenti mengalir sejak beberapa waktu terakhir.
Para petani menyebut, mengeringnya lahan pertanian di kawasan Bulak Sawah Bugel Panjatan, hingga Bulak Silir Agung, Karangsewu ini memang biasa terjadi setiap tahunnya, khususnya saat musim kemarau. Para petani biasanya baru akan memulai menanami lahan pertanian mereka setelah musim penghujan tiba, ataupun saluran irigasi kembali dialirkan. Disamping dapat mencegah terjadinya gagal panen, penghentian aktivitas penanaman secara sementara di lahan pertanian ini, juga dilakukan untuk mengistirahatkan sawah sehingga dapat maksimal saat musim tanam berikutnya dimulai.