TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Berharap segera turun hujan, ratusan warga yang tinggal di tiga dusun, Kalurahan Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar tradisi becekan atau dandan kali.
Digelar ditengah aktifitas vulkanik Gunung Merapi, tahun ini lima ekor kambing jawa sehat tanpa cacat disembelih selanjutnya dimasak dan dimakan bersama-sama dengan menu masakan becekan di aliran sungai gendol.
Ditengah aktifitas vulkanik Gunung Merapi ini, warga yang tinggal di Dusun Manggong, Pagerjurang, dan Kepuh, Kalurahan Kepuharjo, Cangkringan, Sleman menggelar doa bersama ditengah aliran sungai gendol yang berhulu Gunung Merapi. Doa bersama yang dipanjatkan dipimpin oleh tokoh atau sesepuh yang biasa disebut kaum setempat ini mengambil lokasi persis di dam sungai gendol. Doa-doa berisi pengharapan kepada tuhan yang maha esa agar segera diturunkan hujan ini dilakukan secara islam dan diamini oleh semua yang turut hadir dalam tradisi becekan atau dandan kali. Hujan yang turun diharapkan bermanfaat bagi keperluan pertanian maupun peternakan sehingga memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Usai melakukan doa bersama, tokoh warga, dan semua yang hadir ini menyantap masakan yang dihidangkan dengan menu masakan disebut masakan becek yang dibuat dari olahan daging kambing jawa jantan dengan total lima ekor. Semua yang hadir termasuk para mahasiswa dari luar negeri, jepang dan prancis ini pun tampak antusias menyambut dan menyantap hidangan yang dimasak oleh kaum pria di Kalurahan Kepuharjo ini. Menu masak becekan dikemas menggunakan daun pisang dibentuk pincuk ini pun terasa nikmat disantap bersama seluruh warga di lereng Gunung Merapi. Untuk tahun ini prosesi kirab digelar selepas melakukan proses penyembelihan sekaligus pemotongan dan memasak daging kambing.
Dalam tradisinya, becekan atau dandan kali juga diikutkan kirab bregodo dari kelompok umpak argo. Diawali dari bekas perkampungan atau pemukiman yang tedampak erupsi gunung merapi 2010 silam, pasukan bregodo berjalan secara perlahan-lahan menuju sungai gendol. Tampak bregodo pengiring diantaranya, bregodo cundrek, bregodo tombak, dan bregodo ungel-ungelan, serta tiga buah ubho rampe berwujud tumpeng, ingkong ayam dan jajan pasar. Tradisi becekan atau disebut juga dandan kali ini merupakan salah satu bentuk tradisi para leluhur di lereng gunung merapi yang digelar pada mongso papat dan jatuh pada hari jumat kliwon. Kegiatan ini selain memelihara sekaligus memperbaiki lingkungan sungai yang saat ini kering akibat kemarau panjang. Harapannya, mata air yang berhulu di gunung merapi seperti sungai gendol, sungai pete, sungai codot, sungai ngajit, sungai pereng, sungai bebeng kembali becek atau basah seiring turunnya hujan di wilayah lereng Gunung Merapi.