TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO-ARIEF HERIAWAN
Fakultas Seni Media Rekam, FSMR, Institut Seni Indonesia, ISI, Yogyakarta menggelar seminar bertajuk kreativitas dan keterampilan seni pada era otomatisasi perspektif moral dan etika.
Seminar ini dipilih karena pentingnya memahami bagaimana dampak perkembangan teknologi khususnya kecerdasan buatan, AI, dalam memengaruhi proses karya seni.
Dekan Fakultas Seni Media Rekam Edial Rusli di sela sela seminar bertajuk kreativitas dan keterampilan seni pada era otomatisasi perspektif moral dan etika mengatakan dengan seminar ini kami ingin menggali isu-isu moral dan etika yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi serta bagaimana seniman dapat beradaptasi dan berkolaborasi dengan Artifisial Intelijen, AI, atau kecerdasan buatan, dimana proses berkarya seni tidaklah sederhana. Seorang seniman harus melalui berbagai tahapan penguasaan teknis dan pengembangan gagasan sebelum menghasilkan sebuah karya.dengan kehadiran AI, banyak proses yang sebelumnya memakan waktu lama kini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. seminar ini akan memicu diskusi lebih lanjut mengenai tanggung jawab seniman dalam menggunakan teknologi. pihaknya ingin para seniman tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pemikir kritis yang mampu mempertahankan nilai-nilai moral dan etika dalam berkarya. Harapannya ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga menghasilkan ide-ide inovatif yang dapat diterapkan dalam praktik seni sehari-hari, dan bermanfaat bagi semua peserta dan memberikan dampak positif bagi pengembangan seni di Indonesia.
“”Media rekam, kemudian juga, rangkaian acara pameran tahun kemarin juga ada rangkaian penutup yaitu seminar” ujar Dekan FSMR, DR. Edial Rusli.
Ketua pelaksana seminar Heri Nugroho menambahkan kegiatan ini merupakan langkah penting untuk mendorong penelitian baru dan kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan institusi lain, terutama dalam melahirkan peneliti-peneliti baru yang dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang seni media rekam.
“Berkelanjutan dengan firma yang berbeda-beda, nanti kemudian menyesuaikan sesuatu yang releate dengan kejadian dengan peristiwa yang terjadi pada saat itu” ungkap Ketua Pelaksana Seminar, Heri Nugroho.
Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi seniman dan akademisi untuk berkolaborasi, berinovasi, dan merayakan kreativitas di tengah kemajuan teknologi terutama dalam mengembangan seni dan budaya di Indonesia.