Merti Desa, Sarana Rekatkan Keberagaman Warga

Merti Desa, Sarana Rekatkan Keberagaman Warga

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Rebutan gunungan yang disusun dari komoditas pertanian dan panganan tradisional menjadi puncak rangkaian kegiatan merti desa tahun 2024 di Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Setiap tahun rutin digelar, kegiatan menjadi upaya dalam menjaga kerukunan ditengah keberagaman latar belakang warga di Kalurahan Wedomartani.

Inilah satu dari lima gunungan yang menjadi rebutan warga di Lapangan Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman. Disusun dari aneka hasil bumi dan makanan tradisional berupa sagon, warga antusias saling berebut. Lempeng beras dan sagon dibuat dari bahan tepung ketan dan parutan kelapa diikutsertakan dalam susunan gunungan karena merupakan makanan tradisional di Kalurahan Wedomartani ini. Merti desa  semakin meriah dengan dihadirkannya potensi lokal dari 25 padukuhan yang dalam sejarahnya merupakan penggabungan 4 kalurahan lama yaitu Krapyak, Bakungan, Jetis dan Krajan pada 22 April 1948 silam. Lima penari putri pun tampil apik membawakan tari putri amarta aji, sebuah tari khas Wedomartani yang menggambarkan tentang keberagaman serta potensi alam serta kreatifitas warganya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kirab merti desa juga melibatkan sembilan gerobak sapi yang membawa rombongan para pamong kalurahan serta tokoh masyarakat. Melintasi jalan utama yang mengelilingi desa, kirab juga melintasi 10 padukuhan dari 25 padukuhan yang ada di Kalurahan Wedomartani, seperti wilayah pokoh, babadan, krapayak dan gedongan.

“tema sengkut gumregut menjadikan pemerintah kalurahan semangat bekerja cepat untuk memberikan motivasi dengan memiliki etos kerja yang baik dan mempertanggungjawabkannya dihadapan tuhan dan masyarakat” ungkap Kamituwo Kalurahan Wedomartani Mujiburrohman.

Sejumlah kelompok masyarakat juga dilibatkan saat dilakukan kirab, mulai dari kelompok tani, komunitas senam, komunitas motor disabilitas, siswa sekolah dan kelompok seni lintas iman. Hadirnya penabuh gamelan khas bali juga  turut meramaikan jalannya kirab merti desa yang ke 78 tahun ini. Dihubungi terpisah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *