Ratusan Warga Lakukan Gerakan Cinta Laut di Pantai Bugel

Ratusan Warga Lakukan Gerakan Cinta Laut di Pantai Bugel

TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI

Ratusan elemen masyarakat bersama-sama melakukan gerakan cinta laut dengan membersihkan Pantai Bugel Kulonprogo dari sampah plastik.

Gerakan ini digelar sebagai bagian pelestarian ekosistem pantai, sekaligus mendukung program Nasional pengurangan sampah laut sekitar 70 persen di tahun 2025 mendatang.

Gerakan cinta laut atau gita laut 2024 ini digelar Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta bertempat di Pantai Bugel, Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo. Mengusung tema sampah plastik tiada ekosistem terjaga, gerakan ini digelar dengan mengajak masyarakat melestarikan ekosistem kawasan pantai dan lautan, terutama terkait penanganan masalah sampah berupa plastik yang kerap kali ditemui di pesisir pantai. Disamping berfokus untuk mencapai target Nasional pengurangan sampah laut sekitar 70 persen di tahun 2025, upaya ini juga dilakukan untuk mewujudkan visi Gubernur DIY terkait kawasan selatan. Diikuti ratusan masyarakat dari berbagai elemen, dalam kegiatan ini potensi hasil laut dari kelompok masyarakat juga turut dikenalkan, sebagai upaya memberikan peluang bagi industrik kelautan dan perikanan agar semakin berkembang. Hal ini juga selaras dengan target nasional serta visi Gubernur DIY 2022-2027 yakni pancamulia, yang berupaya mengangkat pemberdayaan kawasan selatan.

“Intinya adalah ktia menjaga ekosistem laut, Ekosistem itu terganggu karena banyaknya sampah yang ada di pantai terutama sampah jenis plastic, maka di tahun ini, tema yang di angkat ialah ‘sampah plastic tiada, ekosistem laut terjaga’” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bayu Mukti Sasongko.

Ajang gita laut tahun 2024 ini sengaja mengusung tema sampah plastik tiada ekosistem laut terjaga, mengingat masih banyaknya sampah yang dapat ditemui di lautan maupun pesisir di berbagai daerah termasuk di sepanjang pantai Kulonprogo. Berdarkan kajian yang ada jumlah komposisi sampah organik berkisar 80% sementara 20% merupakan sampah anorganik berupa plastik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *