TVRI YOGYAKARTA NEWS – TIM LIPUTAN TVRI
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2025 resmi dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kawasan Titik Nol Kilometer. PBTY tahun ini mengangkat tema seni dan budaya membentuk karakter yang diharapkan dapat menjadi upaya dalam pembangunan kebangsaan dan memperkenalkan budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian penting dari identitas Yogyakarta.
Perayaan tahun baru imlek yang ke 2570 merupakan tahun ular kayu yang diyakini membawa energi transformasi, pertumbuhan, dan kreativitas. Tahun ular kayu diyakini membawa energi transformasi yang seharusnya menjadi modal bagi pekan budaya sebagai moment untuk merenung kembali. Sebagaimana bung karno pernah berkata bahwa kreasi kultural bukan hanya sekedar hiburan tetapi sebagai upaya pengkayaan wawasan sebagai bagian dari perjuangan . Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat membuka Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2025 di Kawasan Titik Nol Kilometer. Dalam pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2025 yang berlangsung cukup meriah, menampilkan berbagai atraksi dan pertunjukan yang dapat memukau dan diharapkan dapat menjadi bukti keragaman budaya dan suku bangsa di DIY. Atraksi yang ditampilkan berupa tarian tangkasing ajurit, barongsai, pertunjukan silat dan wushu, drum band tni aau dirgantara, pertunjukkan shio ular kayu, dan beberapa penampilan dari sekolah yang ada di Yogyakarta. Salah satu pengunjung sangat mengapresiasi pekan budaya ini karena berlangsung meriah termasuk adanya pertunjukan kembang api. Kedepan diharapkan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2025 tetap bisa menarik wisata bagi semua orang baik dari warga lokal maupun warga negara asing yang sedang berkunjung ke Jogja. Selain menmapilkan seni budaya , Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2025 yang merupakan cerminan kebinekaan ini berlangsung mulai tanggal 6 hingga 12 Februari pengunjung juga bisa menikmati aneka stand makanan yang cukup menarik selera penikmat kuliner.