TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Peringati hari lingkungan hidup, secara serentak, sekitar 12 ribu orang terjun langsung, dalam program gerakan bersih sungai di Kota Yogyakarta, sebagai bagian dari pengelolaan lingkungan.
Gerakan aksi bersih sungai, menjadi upaya Kota Yogyakarta untuk mengubah citra sungai perkotaan, yang identik dengan kotor dan kumuh.
Gerakan bersih sungai di Kota Yogyakarta digelar di 45 titik aksi bersih sungai yang tersebar di tiga sungai besar Kota Yogyakarta, yaitu Kali Code, Winongo, dan Gajah Wong dengan satu titiknya melibatkan 200 sampai 300 orang. Pihak-pihak yang terlibat seperti dari unsur pemerintah sebanyak 9 ribu ASN dan non-ASN, dan 3 ribu lainnya dari dunia pendidikan, tempat usaha, dan para relawan kampung tangguh bencana. Sampah-sampah yang disasar berupa sampah plastik. Diperkirakan pada aksi bersih sungai ini akan mampu mengangkat sampah sungai sebanyak 30 ton dengan perkiraan 1 orang mampu mengangkat kurang lebih 5 kilogram sampah. Nantinya sampah sungai sungai yang terkumpul ini akan diangkut dengan 45 kendaraan dan segera diproses di 8 alat inserenator milik Pemkot Yogyakarta yang telah operasional. Aksi bersih ini juga menandai pemasangan 4 buah jaring sampah atau trash barrier dengan masing-masing 2 unit di Kali Code, Winongo. Nantinya, dalam anggaran perubahan 2025, akan segera dipasang 3 unit di Sungai Gajah Wong dan penambahan kembali masing-masing 1 unit di Kali Code, Winongo sehingga total mencapai 9 unit di akhir tahun. Dari data dinas lingkungan hidup kota, sampah sungai yang berhasil diangkat petugas setiap harinya bisa mencapai berat mencapai 200 kilogram. Sasaran akhirnya, melalui terwujudnya kebersihan di 3 sungai besar di Kota Yogyakarta maka kawasan sungai akan dapat memiliki manfaat lain sebagai ruang produktif yang berdaya ekonomi seperti mendukung aktivitas eko wisata berbasis air. Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menceritakan kesulitan dalam aksi bersih sungai ini, yaitu sampah-sampah plastik lama yang tersangkut pada bebatuan sehingga membutuhkan usaha yang lebih untuk memungutnya. Selain itu, masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dibuktikan dengan masih ditemukan banyaknya tumpukan sampah plastik dari rumah tangga pada jaring sampah.
“Tujuannya kita memberikan kritik kalau bisa jangan buang sampah di sungai, kita sedih sekali, saya merasakan membersihkan sampah siap dibuang, seolah-olah sengaja sudah dikemas dan dibuang di sungai, karena saya temukan sendiri ada yang sampah cabai, pembalut, dan lain sebagainya” ujar Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.
Ke depan, upaya normalisasi aliran pada 3 sungai besar di Kota Yogyakarta akan terus dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menjaga kelestariannya tetap terawat, khususnya habitat ikan. Di sisi lain, keberadaan tiga sungai besar yang membelah Kota Yogyakarta memiliki fungsi vital bagi masyarakatnya. Selain sebagai jalur aliran material gunung merapi, sungai juga menjadi tempat tinggal bagi warga Kota Yogyakarta.