Tanggul di Patimuan Kritis, Resahkan Warga

Tanggul di Patimuan Kritis, Resahkan Warga

TVRI YOGYAKARTA NEWS – CITIZEN JOURNALISM BAMBANG HARTOYO

Tanggul di Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah dalam kondisi hampir roboh dan berpotensi bencana banjir bandang dan mengancam 4 desa.

Kondisi tanggul dengan ketebalan dinding tinggal 2,5 meter ini meresahkan warga setempat, terutama ketika musim hujan datang.

Beginilah kondisi kritis badan tanggul Sungai Citanduy, pembatas Provinsi Jawa Barat-Jawa Tengah. Kondisi tanggul kritis berada di area Tempat Pemakaman Umum Dusun Panyeretan, Desa Sidamukti, Kec. Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah. Tanggul kiritis sepanjang kurang lebih 90 meter, kini tinggal menyisakan ketebalan 2,5 meter dari yang seharusnya setebal 5 meter. Fungsi  tanggul ini merupakan pelindung pemukiman warga, yang kondisinya telah mengkhawatirkan sejak 2021 lalu. Supriati warga setempat mengaku sering was-was terutama ketika musim hujan datang. Ia mengatakan debit air akan meningkat dan merembes kepemukiman warga. Supriati berharap adanya perbaikan tanggul secepatnya oleh pemerintah agar warga tenang dan nyaman dalam beraktivitas.

Kades Sidamukti Sutrisno menyebut, sejak 2021 lalu dirinya sudah berupaya melakukan koordinasi dengan forum koordinasi pimpinan Kecamatan Patimuan dan instansi terkait, seperti Balai Besar Wilayah Sungai BBWS Citanduy untuk segera dilakukan perbaikan tanggul secepatnya. Dikhawatirkan jika tanggul jebol akan menyebabkan banjir bandang dan membahayakan warga di 4 desa diantaranya, Sidamukti, Purwodadi, Rawaput, dan Patimuan.

“Untuk Dusun disini, beberapa hari ini ada laporan tanggul kritis, termasuk kami tim bersama forkopimcam sudah mengadakan survey lapangan Alhamdulillah dari pihak BBWS hadir juga dalam survey lapangan ini, harapan kami pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, kami atasnama Pemerintah Desa Sidamukti mohon agar tanggul yang sudah kritis, untuk segera dibangun, karena masyarakat kami sudah resah dan takut” ujar Kades Sidamukti Sutrisno.

Sutrisno berharap, pemerintah daerah segera membangun tanggul baru karena banyak warga yang merasa resah dengan kondisi tanggul saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *