TVRI YOGYAKARTA NEWS – DONNY RAHMAD
Lebih mengenalkan sejarah tata Pemerintahan Kraton Yogyakarta, kepada khalayak, Kraton Yogyakarta mengadakan pameran temporer hamong nagari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang menelusuri peran sistem aparatur nagari dalam mempertahankan kelangsungan hidup kraton hingga masa kini.
Dalam rangka mangayubagya tingalan jumenengan dalem atau ulang tahun kenaikan takhta ke-36 Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kraton Yogyakarta kembali menghadirkan pameran temporer awal tahun bertajuk ‘hamong nagari: aparatur nagari Yogyakarta’ di Kagung Dalem Kedhaton Keraton Yogyakarta.
Pameran mulai 8 Maret hingga 17 Agustus 2025 ini mengangkat makna mendalam dari busana aparatur nagari, yang tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga mencerminkan struktur sosial, pangkat, serta filosofi yang melekat dalam budaya Kraton Yogyakarta. Memamerkan berbagai koleksi bernilai sejarah, seperti pakaian resmi aparatur negara, arsip-arsip kuno, sistem kelembagaan pemerintahan kraton, serta warisan budaya yang tetap terjaga dan dilestarikan hingga masa kini.
Tidak hanya menyajikan koleksi yang berhubungan dengan tata pemerintahan, pameran ini juga menghadirkan cerita yang berhubungan dengan aparatur adat yang berkaitan dengan kedaualatan seorang raja.
“Cerita tentang hamong nagari menjadi salah satu pelengkap dari kedaulatan Keraton Yogyakarta sejak dibangun pada pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono pertama atau Pangeran Mangkubumi, pada kesempatan kali ini, Keraton Yogyakarta tidak sekedar menyajikan koleksi-koleksi yang berhubungan dengan tata kelola pemerintahan kompleks yang berhubungan dengan administrative ataupun peradilan dan pertanahan, tapi juga menghadirkan 1 cerita yang berhubungan pada aparatur adat” ujar curator pameran hamong nagari, MB Pradanareja Gruitno.
Keraton juga menampilkan umbul-umbul atau bendera identitas sebuah wilayah pemerintahan era Karaton Ngayogyakarta. Bendera-bendera ini konon ditancapkan sebagai penanda bahwasanya seorang bupati hadir disuatu acara yang diselenggarakan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Melalui pameran tersebut, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami filosofi dan tata aturan yang terkandung dalam busana abdi dalem serta relevansi nilai-nilainya dalam kehidupan budaya saat ini.