TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Sejumlah organisasi relawan dan organisasi masyarakat di Kulonprogo menggelar diskusi terkait peta kerawanan serta ancaman non militer dalam Pilkada 2024. Diskusi ini bertujuan untuk mencegah masuknya berbagai macam ancaman non militer yang berpotensi memecah belah bangsa, khususnya di masa menjelang Pilkada.
Forum diskusi ini diikuti oleh sejumlah organisasi relawan dan organisasi masyarakat di Kabupaten Kulonprogo, antara lain Relawan Anak Bangsa, Perisai, Gerakan Pemuda Kakbah, Nakula Sadewa, hingga Garda Pati. Melalui diskusi ini, mereka membahas berbagai bentuk ancaman non militer serta sejumlah kerawanan yang bisa terjadi saat proses Pilkada, baik itu berupa polarisasi masyarakat, politisasi identitas, disinformasi, hingga ujaran kebencian.
Salah seorang narasumber, yang juga Ketua Dewan Pembina Relawan Anak Bangsa Kabupaten Kulonprogo, Kolonel Laut Purnawirawan Sapto Ongko Putro, menilai perlunya mengantisipasi berbagai ancaman tersebut karena dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Terlebih ancaman non militer itu sangat sulit dideteksi, terutama dalam dimensi politik.
Selain dapat menghambat perkembangan suatu daerah, Sapto Ongko yang juga dosen Universitas Pertahanan RI menjelaskan bahwa ancaman non militer dalam Pilkada juga dapat menghambat kemajuan suatu bangsa. Hal ini penting karena daerah memegang peran penting dalam mensukseskan dan menjalankan program nasional. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat memilih pemimpin yang tepat dalam setiap proses Pilkada, baik itu calon Bupati maupun calon Wakil Bupati.